Tuesday, February 15, 2011

Aku dan KKSP



Untuk beberapa teman, KKSP sangat lekat dengan namaku. Tentulah mereka kaget karena saat ini, aku tak lagi bergelut di sana. Tak banyak yang tau, kalau aku sudah mengudurkan dari dari lembaga Anak tersebut. Satu pilihan yang harus kulakukan, tepat di bulan maret 2010 yang lalu.

Alasannya kenapa?. Jenuh.
Lima tahun bekerja disana, rutinitasnya sudah sangat membosankan. Menjelang akhir tugasku disana, hanya tanggung jawab yang menyisakanku untuk tetap bertahan. Melihat desain-desainku terbangun. Menyelesaikan masalah-masalah pembangunan sampai benar-benar diterima dengan baik. Pun...desainku jugalah yang membuat tekadku bulat...untuk segera mengakhiri tugasku sebagai arsitek.

Terhitung 3 Children center telah kulahirkan, satu buah rumah dua lantai yang asri, Kantor Yayasan KKSP sendiri, Taman Baca, dan yang paling berkesan dan menantang adalah mengendalikan pembangunan rumah bantuan bagi korban tsunami Aceh dengan prinsip partisipasi masyarakat dengan jumlah unit hampir mencapai 500 unit, tersebar di Aceh barat, Nagan Raya dan Biereuen. Banyak cerita selama pembangunannya yang belum sempat-sempat kutuangkan dalam tulisan.

Sebagai lembaga swadaya, pekerjaan fisik pembangunan bukanlah prioritas program kerja di KKSP. Ada masa dimana kerja-kerja konstruksi harus berakhir, dan Alhamdulillah aku sampai juga hingga di penghujung. Tepat setelah aku mendapatkan pengakuan sebagai Arsitek secara nasional oleh IAI, dan berbagai pengalaman berharga yang tak ternilai. Tentu saja, Aku sangat berterimakasih telah bekerja di KKSP.

Dalam riwayat bekerjaku selama ini, bekerja di KKSP adalah hal yang sangat menyenangkan. Mungkin karena tak sepenuhnya aku menjadi Arsitek disana, karena aku juga diberi kesempatan menjadi trainer/fasilitator berbagai pelatihan, dan sempat menjadi merangkap staf adovakasi untuk issu trafiking.

Dulunya, tak pernah aku bercita-cita bergelut di dunia pendidikan. Dunia aktifis di HMI lah yang membuatku jatuh hati pada dunia training. Dan KKSP memberiku banyak kesempatan telah menjadi tempatku mengasah ketrampilan. Berbagai pelatihan ku ikuti, dan juga ku fasilitasi. Learning by doing.

Cara pandang dunia training semakin lengkap rasanya setelah memadukan antara ketrampilan yang kudapat di HMI dan apa yang kudapat dari para aktifis sosialis. Dunia HMI yang hijau hitam dan dunia sosialis yang merah membara. Perpaduan warna yang menarik bukan? :D

Apalagi, satu kesempatan yang sangat berharga, aku dapat mencapai Eropa untuk melatih ketrampilanku di dunia training, dan juga memperdalam pemahaman tentang HAM. Tepatnya di Budapest, Hongaria. Salah satu kota kuno nan elok di Eropa timur. Tak lama memang, hanya seminggu, tapi sungguh sangat berkesan. Dan aku benar-benar jadi diriku sendiri selama disana.


Sangat ingin aku berbagi pengalamanku disana, kepada teman-temanku di KKSP. Tapi, agaknya ilmu itu hanya untukku sendiri. Setahun setelah aku belajar dari Budapest, kupikir sudah cukup waktu untuk berbagi kepada mereka.

Sekarang dunia kerjaku lumayan jauh dari aktifitas sosial. Sepenuhnya aku menjadi Arsitek. Aku tak lagi merangkap sebagai trainer.

Sekali-kali...ah tidak, seringkali kerinduan itu muncul. Merancang pelatihan, menjadi pelatih, mengelola pelatihan, mengevaluasi peserta, melihat kebutuhan peserta hingga membuat modul. Dan pada akhirnya berharap dunia lebih baik seusai pelatihan. Rasanya itu juga duniaku...dunia yang kucintai.

Sayangnya, kesempatan tidak begitu baik bagiku untuk juga bergelut disana. Tapi aku masih seorang trainer. Masih kusimpan berkas-berkas pelatihan dengan rapi. Kubuka, kubaca saat ku rindu.Masih ada wadah tempatku bisa terus mengasah ketrampilanku. Walau tidak lembaga semapan KKSP. Tapi, tentu saja aku tak mengelola semaksimal dulu lagi....inilah hal yang paling kusedihkan.

Aku adalah Arsitek yang juga Trainer.

Akankah suatu saat aku akan kembali seperti di KKSP lagi?...
Hmm...entahlah..
Saat ini aku ingin mencoba tantangan lain...








2 comments:

Martin Muljana said...

Nice Kak... Semoga tantangan selnjutnya lebih fun... :D

pera said...

makasih martin ^_^

life is FUN and its so FUN