Mata bidadari
kaulah rembulan pelita malam
sejuk dingin berbalut indah
kaulah bulir kerinduan
yang telah lama mengering
teduh membelai
angkuhnya sang sepi
terkutuklah kisah
pungguk rindukan bulan
hanya mampu menatap
tanpa pantas berharap
tanpa pantas berharap
No comments:
Post a Comment