Buka Puasa KAHMI Sumut hari Jumat 5 September 2008 yang lalu, menjadi ajang reuni kawan-kawan seperjuangan di HMI dulu. Banyak yang menjadi caleg. Dan kami menertawakan keterkaitan anak HMI di politik. Ya..semakin lama sekolah HMI tentu semakin banyak berhubungan dengan pejabat publik dan kebijakan-kebijakan publik. Tak mengherankan banyak kader yang terjun di Politik. Nyaris disemua partai ada kader HMI.
Sayup-sayup terdengar diskusi para senioren KAHMI yang gusar karena perpecahan di KAHMI Sumut.
Sementara kami kelompok yang lebih muda, berkumpul di pagar gedung sekretariat KAHMI yang baru mendengar celoteh Sugiat Santoso_Tokoh fenomenal di angkatan kami karena kepiawaiannya berpolitik.
Sugiat berkata:
" Orang cenderung melihat kaum muda yang terjun ke politik adalah karena tujuan pragmatis semata, tapi sebenarnya kaum muda yang terjun ke politis, didorong oleh semangat idealisme yang terbangun ketika menjadi aktivis mahasiswa".
Duh..teman yang satu ini tak berubah sejak dulu, celotehnya kritis dan over percaya diri.
Ku dengar sepotong percakapan para senioren tentang perpecahan KAHMI.
" Usul untuk memulai rekonsiliasi dari Medan, kita buat pertemuan besar di medan untuk perbaikan KAHMI secara nasional.Biayanya tak besar, sekita 60 juta kita sudah bisa menyewa Hotel Tiara untuk pertemuan kita".
Entah usulan itu di terima atau tidak, aku malas berdebat dengan para senioren. Perpecahan dalam tubuh organisasi adalah hal yang biasa terjadi. Alam yang akan menyeleksi mana yang lebih bermanfaat baginya.
Enam puluh Juta..
bukan kah lebih baik untuk kegiatan sosial saja?
Berapa besar peran KAHMI secara lembaga ke HMI sebagai ibu sekaligus adiknya.
Berapa besar peran KAHMI secara lembaga untuk menyelesaikan persoalan masyarakat.
Aku belum lihat ADA.
KAHMI hanya sibuk berantem sendiri, dan mengagung-agungkan nostalgia masa muda nya dulu.
Duh..
bangkit dunk..
Yuk??!
No comments:
Post a Comment