Sunday, October 14, 2007
Silat Lidah & Perempuan
Hmm...buat yang suka nongkrongin TV malam-malam, kayaknya bisa comment tentang acara ini deh...
Acaranya di An-TV tiap malam (ada yang bisa tambahi jadwalnya kapan aja?)
aku gak gitu suka nonton TV, tapi kebetulan adikku mindahin channel TV ke acara yang awalnya terkesan unik, tapi cepat ngebosenin. Aku penasaran tanggapan sesama perempuan terhadap acara ini. ada yang bisa bantu?
Nggak jelas sebenarnya konsep acara ini, sepertinya memang lebih menonjolkan kebawelan perempuan, ngomong asal dan gak ada isi, walaupun terkadang to the point, jujur, apa adanya.
Panelis nya selalu perempuan, dan dari profesi yang berbeda. Kontras bo...antara Julia Perez(yang suka disebut seksi, ngadalin fisik) dengan Ratna Sarumpaet(yang lebih dikenal dengan aktivis perempuan, ngandalin otak). Seolah panelis-panelis itu adalah wakil dari dunia yang digeluti perempuan yang punya garis merah yang sama...bawel!.
Materi diskusinya, biasanya tentang kehidupan sehari-hari. Selingkuh dengan saudara tiri (heh?), Etika mentraktir cewek (?). Entahlah...mungkin karena bahasannya ini yang bikin gak ku gak minat....kusebut: dunia yang sempit!.
Acara ini juga bising banget....sepertinya Irwan sang moderator sengaja membiarkan kebisingan ini sebagai ciri khas...ehm ciri khasnya perempuan?.
Pertama nonton melihatnya lucu aja...fresh..tapi huahhh boring dah....Mak..mak kaleee!
Di satu sesi...kebetulan bintang tamunya adalah Ibu kandung Irwan. Dan komentarnya pedas bo....ibunya bilang:
"Saya bangga dengan Irwan, tapi acaranya melecehkan perempuan, Ibu tak pernah mengajarkan itu pada Irwan".
Glek...malunya....
Well...sebenarnya bisa dikemas lebih bagus lagi acara ini. Panelisnya diganti-ganti biar gak ngebosenin, karena yang sekarang terkesan maksa, dengan opini-opini yang lama-lama bisa ditebak dari mereka.
Kalaulah memang silat lidah ini ingin mengorek habis dunia perempuan, ya..coba lebih luas deh...Mulut perempuan kadang ampuh juga untuk ngelawan para pamong praja di pasar hehehe.
Akan lebih bermanfaat jika mengangkat tema-tema yang lebih empati sosial.
panelisnya sekali-kali berupa interview perempuan di realitas. biar lebih Fresh!. Sekalian acara ini bisa jadi refleksi sejauh mana silat lidah perempuan pada issu-issu sosial atau...mungkin politik?.kenapa tidak?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment