Tuesday, July 31, 2007
The Five People You Meet In Heaven
Buku yang bagus terutama bagi yang suka memaknai dan menghargai Hidup, membuat kita untuk selalu bersyukur kepada Sang Pencipta.
Pelajaran 1:
Tidak ada kehidupan yang sia-sia. Satu-satunya waktu yang kita sia-siakan adalah waktu yang kita habiskan dengan mengira kita hanya sendirian.
Pelajaran 2:
Pengorbanan bagian dari kehidupan, bukan untuk disesali jika mengorbankan sesuatu yang berharga, karena kita tidak sungguh-sungguh kehilangan itu, Kita hanya meneruskannya pada orang lain.
Pelajaran 3:
MAAF. Karena menyimpan rasa marah adalah racun. Kita berpikir kebencian merupakan senjata untuk menyerang orang yang telah menyakiti kita. Tapi kebencian adalah pedang bermata dua, luka yang kita buat dengan pedang bermata dua, luka yang kita buat dengan pedang itu, kita lakukan juga pada diri kita sendiri. Jadi belajarlah me-MAAF-kan terutama me-MAAF-kan diri kita sendiri.
Pelajaran 4:
Cinta seperti Hujan, bisa menyuburkan dari atas, menghujani pasangan dengan keceriaan. Tapi kadang-kadang dalam panasnya kehidupan, cinta seolah kering dipermukaan dan harus tergantung pada akarnya yang tertanam dalam untuk membuatnya tetap hidup. Cinta yang hilang tetap cinta, bentuknya saja yang berbeda yaitu berupa Kenangan, kehidupan boleh berakhir tapi cinta tidak.
Pelajaran 5:
" Tidxk xdx kehidupxn yxng six-six. Sxtu-sxtunyx wxktu yxng kitx six-sixkxn xdxlxh wxktu yxng kitx hxbiskxn dengxn mengirx kitx hxnyx sendirixn".
Kita mungkin dapat membaca dan mengerti paragraf diatas dengan mudah meskipun huruf "A" diganti dengan huruf "X", tapi terasa bedakan?
Nah dari itu kita bisa ambil kesimpulan seberapa kecilnya peran kita dan bisa digantikan , tetaplah kita membuat suatu perbedaan yang berarti bagi dunia. Maka mulai sekarang belajar BERSYUKUR terhadap apapun yang terjadi terhadap kita.
Oke, Selamat membaca Teman-Teman!
dikutip dari poenya:
Roos Wijayanti
http://www.goodreads.com/user/show/138700
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment