Tuesday, June 05, 2007

G l e k !!!



Glek!.....
Semua perserta tercekat. Ada yang menahan marah. Ada yang menahan dendam. Ada yang menahan senyuman. Ada yang terbengong saja.
Kajian kali ini benar-benar bikin pusing peserta. Entah kenapa diskusi tentang gender bergeser ke pada kisah drama kosmik Adam dan Hawa. Sang pemateri tetap tenang dengan senyum misterius bikin gemas.

"Silahkan kawan-kawan baca alkitab".

"Ha?!...
Peserta kaget semua.

Beberapa terdengar berbisik :
“Gila ni pemateri.
Masa diskusi di Mushola di suruh buka Injil”.

“Tidak punya ya…?”
“Kalau begitu silahkan bacakan Injil saya. Bab kejadian ayat 20”.
Seru sang pemateri makin mengemaskan. Buku hitam yang disebut injil itu disodorkannya kepada seorang ukhti jilbab panjang di sebelah moderator. Tapi sang ukhti sibuk komat kamit istighfar. Perempuan disebelahnya setengah menyambar mengambil kitab itu. Membukanya dan membacakan dengan jelas.

“ Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup”.

“ Hmm… sudah jelas bukan?!.” Ujar pemateri.

“Jelas bagaimana kakanda?!…. Selama ini yang saya tahu istri adam adalah Hawa.
Hawa tercipta dari tulang rusuk adam. Jika bukan Hawa…. Maka siapa istri adam?!”.

“C…cu…Cukup!”
Teriak ukhti jilbaber panjang terbata-bata.

Tiba-tiba waktu seolah berhenti di Musholla itu.

“Cukup sampai disini anda bicara!’.
“Hentikan ghozul fikri ini. Anda bukan lulusan pesantren. Dan rujukan anda hanya mufassir zaman modern. Tak sekalipun mengutip mufasir zaman para tabi’in. Alih..alih membaca injil di mushola pula. Saya pikir Anda tak cukup layak menyampaikan tentang agama di forum ini!’.

Peserta yang lain kaget bukan kepalang. Ukhti jilbaber ini orang yang paling disegani disetiap diskusi. Dari bibirnya selalu keluar ayat-ayat. Membuat yang lain tertunduk malu mendenganrnya.
Tapi kali ini sang ukhti marah. Wajahnya memerah oleh amarah.
Meski pemateri berusaha tenang, moderator langsung ambil sikap taktis….

“Yah.. saya yakin setiap diskusi selalu ada pertentangan. Dan diskusi kita hari ini memang agak melenceng dari jalur”.
Bla..bla..bla..!
Kemudian diucapkannya kata-kata dan salam penutup.

Diskusi itu bubar seketika.

Bubar menyisakan tanya.

Seorang peserta mendatangi si pemateri yang bergegas beranjak pulang.

‘Maaf kakanda… sejujurnya saya masih bingung dengan yang kakanda sampaikan.”

“Alhamdulillah jika adinda bingung. Nabi sekalipun, bingung dahulu baru mendapatkan wahyu, tapi kita tidak bisa lanjutkan diskusi disini. Semoga kita bertemu di lain waktu".

Sang pemateri beranjak gontai keluar Mushalla.
Sang ukhti yang tadi marah segera bewudhu dan shalat.
Dan peserta yang kebingungan itu hanya bisa terdiam.

No comments: