Suatu hari dia minta diajarkan bermain Sembilan Nilai Anti Korupsi, dan meminjam alat permainannya. Karena masih ada stok, permainan ini kuberikan saja kepada beliau. Melihat semangatnya tentu Semai lebih bermanfaat dan akan sering digunakan di desa. Benar saja, anak-anak terlihat ceria sekali. Senang sekali melihat wajah anak-anak itu, meski belum sempat berbagi langsung dengan anak-anak di desa itu. Setidaknya muridku Faisal yang menyampaikannya.
hehee. Murid yaa...
Kami bertemu di hari yang sama,setelah aku berinisiatif mengumpulkan anak-anak mahasiswa USU untuk membentuk Komunitas Mahasiswa Anti Korupsi USU. Cobalah yaa kau simpulkan, ada yang begitu semangat untuk mencari, ada yang berkali-kali dimotivasi, tak bergerak juga.
Sayang sekali masih berat mengajak Faisal agar bergabung di Penyuluh Anti Korupsi, dia bukan mahasiswa yang mahir dan terbiasa menggunakan laptop untuk mengikuti e-learning KPK. Tapi yang pasti, semai di tangannya akan menyebar jauh ke pelosok desa-desa pesisir yang dikunjunginya.
No comments:
Post a Comment