Saturday, December 26, 2020

DANAU DUA WARNA

Danau Dua Warna.Itu tempat perjanjian kita terakhir kali. Satu tempat yang akan kita tuju saat sehatmu datang kembali. Aku tak tau, apakah itu akan terwujud. Saat itu, danau dua warna hanya terucap begitu saja. Harapku, semangat hidupmu bangkit dengan rencana itu. Karena ku tau Kau selalu suka bertualang di alam. Dan begitulah kehidupanmu yang pendek itu, penuh dengan petualangan.

Dan memang kita tidak pernah mewujudkan rencana itu. Umurmu tak sampai, juga umur danau dua warna itu. Tak lama setelah kepergianmu, banjir bandang meluluh lantakkan danau itu hingga musnah. Lokasi itu kemudian di tutup selamanya.

Sebagai teman yang begitu dekat, hubungan kita tidak begitu baik di penghujung hidupmu. Sengitnya konflik sekitar kita, membuat jarak dan luka yang dalam. Pelan-pelan setelah badai itu, aku dan kau mencoba merajut kembali. Saling sapa dan bertanya kabar basa-basi namun kita tak pernah seperti dulu lagi.

Adalah satu langkah berat ketika aku menjengukmu. Bertahun sakitmu, akhirnya kulangkahkan kaki menjengukmu. Ada rindu, dan pilu. Maafkan sahabat lamamu ini. Kau bicara seolah tak pernah ada hal buruk antara kita. Kaulah sahabat yang selalu kukhawatirkan masa depannya. Telalu khawatir, hingga aku harus mengambil jarak agar tak menyakitimu.

Di penutup tahun, kau pun menutup mata. Setelah sekian tahun, di penutup tahun pula aku selalu resah ingin menuliskan kembali dirimu.

Danau itu sudah musnah, tapi janji itu terngiang terus.

Sampul bukuku kuabadikan dirimu dalam rangkaian melati putih. Ingatkan? Lagu melati putih, lagu penutup setiap pelatihan di negeri hijau hitam yang kita kelola bersama.

Jika danau dua warna tak sudi menjadi tempat pertemuan kita, biarlah melati putih yang mengabadikan persahabatan kita. Karena disitulah kita awal bertemu.

Husnul khotimah sahabatku.

Robi Harun

 

foto diambil disini

No comments: