Setelah Indonesia Merdeka tahun 1945, tak serta-merta
informasi menyebar di seluruh Indonesia. Kedaulatan Kerajaan-kerajaan sepanjang
pesisir mulai dipertanyakan. Tahun 1946 terjadi pembantaian kerajaan di pesisir
Pantai Timur Sumatera. Sekejap 42 kerajaan di pesisir Sumatera Utara, lenyap.
Istana kerajaan Kota Pinang 1931-1934
sumber foto: wikipedia
Reruntuhan Istana Kota Pinang, latar belakang sayap kanan bangunan yang tersisasumber foto: wikipedia
Pemicunya adalah PROVOKASI.
Penjarahan, pembantaian terjadi, oleh sesama bangsa
Indonesia sendiri.
Terlihat sekali trauma yg masih dirasakan oleh ahli waris
Kesultanan Bahran Kota Pinang. Kerajaan yg saat itu sedang dimasa kejayaannya.
Lantak dalam sehari.
Kita di Sumut belajar sejarah Majapahit dan Sriwijaya, tapi
tidak tentang kerajaan di kampung sendiri.
Ini sejarah kelam dan memalukan. Tapi jangan sampai
dilupakan. Harusnya jadi pembelajaran. Bahwa ancaman provokasi dan fitnah tetap
selalu ada dalam sejarah politik bangsa. Dapat terulang jika kita tak awas.
Perancis pernah menyembelih raja-rajanya. Bangkit dengan
revolusi industri nya. Mendirikan Eiffel sebagai bukti kejayaan sistem negara
dan teknologinya, tapi tak pernah melupakan sejarah nya. Istana kerajaan tetap
dijaga dalam bentuk museum-musemnya yang selalu dikunjungi dan dikagumi
pendatang dari pelosok dunia.
Amerika Serikat, negara yangbangga dengan sistem demokrasi
nya itu, tak lepas dari perang saudara. Segregasi kulit hitam dan putih yang
mencekam. Semua direkam detail dalam museumnya dan diajarkan orang tua kepada
anak-anaknya. Agar tidak terulang .
Ini adalah bagian dalam bangunan tengah Istana Kota Penang
Negeri ku ini masih terlalu angkuh mengakui jejak-jejak
berdarah nya.
Lihatlah Puing puing Istana Kota Pinang ini, masih punya
kekuatan untuk menunjukkan keganasan masa itu. Kemegahan dan kemurungan dalam
satu paket.
Anak zaman Now mungkin akan jadikannya sebagai tempat selfi.
Namun sesungguhnya karakter budaya terlihat dari Bangunan kotanya. Peradaban
suatu Kota terlihat dari Tata Bangunannya.
Sepanjang bangunan-bangunan sejarah tak tertata untuk
pembelajaran manusia, pembantaian itu sesungguhnya masih berlangsung.
Pembantaian budaya!
Budaya membantai!
Sampai kapan?
#dialogpublik #kotapinang #sumut #labusel #kerajaanbahran
#tragedi #kerajaan #melayu #yayasandaunsirih
Terimakasih pada pihak yg mempercayakan saya jadi moderator
kegiatan keren ini
Narasumber : ahli waris kerajaan
Narasumber: Ichwanul Ihsan/Kasatker PBL PUPR
Narasumber: Lucas Partanda Koestoro DEA/ Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Medan
Penggagas kegiatan: M. Riva'i Nasution/ Ketua PB Ikatan Keluarga Besar Labuhan Batu Selatan (PB IKLAS)
rapat persiapan dengan calon narasumber dan moderator
Syahlan Jukhri Isnen Fitri Ichwanul Ihsan
Kota Pinang 22 Desember 2018
Gedung Santun Berkata Bijak Berkarya
Kota Pinang 22 Desember 2018
Gedung Santun Berkata Bijak Berkarya
link berita terkait
Pemerintah labusel tidak hadir
langkah awal pembangunan Istana Kota Pinang
bahan presentasi dapat dilihat disini
langkah awal pembangunan Istana Kota Pinang
bahan presentasi dapat dilihat disini
No comments:
Post a Comment