Sunday, December 23, 2018

Catatan Moderator, Dialog Publik: Napak tilas Sejarah Kesultanan Bahran Kota Pinang


Setelah Indonesia Merdeka tahun 1945, tak serta-merta informasi menyebar di seluruh Indonesia. Kedaulatan Kerajaan-kerajaan sepanjang pesisir mulai dipertanyakan. Tahun 1946 terjadi pembantaian kerajaan di pesisir Pantai Timur Sumatera. Sekejap 42 kerajaan di pesisir Sumatera Utara, lenyap.
Istana kerajaan Kota Pinang 1931-1934
sumber foto: wikipedia
Reruntuhan Istana Kota Pinang, latar belakang sayap kanan bangunan yang tersisa


Pemicunya adalah PROVOKASI.
  
Penjarahan, pembantaian terjadi, oleh sesama bangsa Indonesia sendiri.


Terlihat sekali trauma yg masih dirasakan oleh ahli waris Kesultanan Bahran Kota Pinang. Kerajaan yg saat itu sedang dimasa kejayaannya. Lantak dalam sehari.

Kita di Sumut belajar sejarah Majapahit dan Sriwijaya, tapi tidak tentang kerajaan di kampung sendiri.

Ini sejarah kelam dan memalukan. Tapi jangan sampai dilupakan. Harusnya jadi pembelajaran. Bahwa ancaman provokasi dan fitnah tetap selalu ada dalam sejarah politik bangsa. Dapat terulang jika kita tak awas.


Perancis pernah menyembelih raja-rajanya. Bangkit dengan revolusi industri nya. Mendirikan Eiffel sebagai bukti kejayaan sistem negara dan teknologinya, tapi tak pernah melupakan sejarah nya. Istana kerajaan tetap dijaga dalam bentuk museum-musemnya yang selalu dikunjungi dan dikagumi pendatang dari pelosok dunia.


Amerika Serikat, negara yangbangga dengan sistem demokrasi nya itu, tak lepas dari perang saudara. Segregasi kulit hitam dan putih yang mencekam. Semua direkam detail dalam museumnya dan diajarkan orang tua kepada anak-anaknya. Agar tidak terulang .
Ini adalah bagian dalam bangunan tengah Istana Kota Penang



Negeri ku ini masih terlalu angkuh mengakui jejak-jejak berdarah nya.
Lihatlah Puing puing Istana Kota Pinang ini, masih punya kekuatan untuk menunjukkan keganasan masa itu. Kemegahan dan kemurungan dalam satu paket.

Anak zaman Now mungkin akan jadikannya sebagai tempat selfi. Namun sesungguhnya karakter budaya terlihat dari Bangunan kotanya. Peradaban suatu Kota terlihat dari Tata Bangunannya.

Sepanjang bangunan-bangunan sejarah tak tertata untuk pembelajaran manusia, pembantaian itu sesungguhnya masih berlangsung.

Pembantaian budaya!
Budaya membantai!
Sampai kapan?

#dialogpublik #kotapinang #sumut #labusel #kerajaanbahran #tragedi #kerajaan #melayu #yayasandaunsirih

Terimakasih pada pihak yg mempercayakan saya jadi moderator kegiatan keren ini
Narasumber : ahli waris kerajaan

Narasumber: Ichwanul Ihsan/Kasatker PBL PUPR

Narasumber: Lucas Partanda Koestoro DEA/ Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Medan

Penggagas kegiatan: M. Riva'i Nasution/ Ketua PB Ikatan Keluarga Besar Labuhan Batu Selatan (PB IKLAS)


rapat persiapan dengan calon narasumber dan moderator

Syahlan Jukhri Isnen Fitri Ichwanul Ihsan
Kota Pinang 22 Desember 2018
Gedung Santun Berkata Bijak Berkarya

link berita terkait

No comments: