Saturday, April 15, 2017

Danau Dua Warna

Pernah suatu ketika aku sekarat.
Sebenar-benarnya sekarat.

Sekarat dan sendirian
Bahkan Ibuku pun tak ku izinkan tau
Anaknya disapa sang maut

Sekarat dan sendirian
Bahkan tubuhku pun berkhianat
lelah bosan menemaniku 

Di titik aku nyaris menyerah
aku melihat mu hadir dan tersenyum
seperti dulu, 

Duh...betapa rindu nya aku padamu

ku bercerita padamu

Hai..
seperti ini kah yang kau rasakan dulu?
Maafkan aku,
masih kuingat janji kita
berpetualang di Danau Dua Warna
tunggulah,
sebentar lagi aku menyusulmu
kataku menahan sesak

Kau tersenyum lagi 
nyaris tertawa

Aku menangis

Lalu...
Aku hidup kedua kali









No comments: