Saturday, May 22, 2010

Judul yang Menjebak : Gerwani bukan PKI

Gerwani Bukan PKI: Sebuah Gerakan Feminisme Terbesar di Indonesia Gerwani Bukan PKI: Sebuah Gerakan Feminisme Terbesar di Indonesia by Hikmah Diniah


My rating: 2 of 5 stars
Bisa jadi pembaca merasa tertipu dengan judul buku ini. Karena isinya memang tak menegaskan bahwa Gerwani bukan PKI.Atau mungkin, judul ini sengaja di pilih sebagai teknik pemasaran agar pembaca penasaran dengan judul yang kontra dengan pemahaman masyarakat umum.

Sampai bagian penutup, buku ini malah menjelaskan bahwa PKI dan Gerwani tak bisa dipisahkan. Kebijakan PKI sangat berpengaruh di tubuh Gerwani. Sejak dari idiologi, struktur kepengurusan, dan keberadaan tokoh-tokoh gerwani yang sebagian besar merupakan keluarga Komunis, penjelasan buku ini justru mengukuhkan keberadaan Gerwani sebagai organisasi sayap PKI untuk gerakan perempuan di Indonesia. Satu-satunya pembelaan terhadap Gerwani adalah ketidakterlibatan Gerwani pada pemberontakan G 30 S/PKI yang di uraikan melalui kutipan buku dan wawancara yang bersumber dari tokoh Gerwani.

Tak banyak memang buku yang mengungkap sejarah masa suram ini. Belum lagi kecurigaan terhadap pemutarbalikan fakta sejarah masa ini, maka sulit untuk berpatokan pada sejarah sebagai acuan kebenaran. Bagiku bagian judul buku ini: "Sebuah gerakan feminisme terbesar di Indonesia" adalah pernyataan yang masih perlu di pertanyakan. Apa alat ukur sebuah gerakan dikatakan besar?. Dari jumlah massa pendukungnya? kemampuannya dalam mengendalikan perubahan kebijakan di masa itu atau sumbangsihnya bagi perubahan yang masih dapat dinikmati bagi masyarakat di masa depan. Apa hal-hal baik yang masih tersisa dari Gerwani, hingga masa sekarang ini?.

Dari sepak terjang Gerwani yang dideskripsikan dalam buku ini memposisikan Gerwani sebagai organisasi perempuan yang progresif di masanya dan terdepan dalam persoalan politik. Sementara organisasi perempuan lainnya di masa itu cenderung membatasi peran politik dan lebih memilih pada kegiatan sosial, urusan perempuan, ataupun pendidikan. Namun dari perbedaan arah gerakan ini dapat disimpulkan bahwa, Perempuan Indonesia, sejak Indonesia belum terbentuk hingga berwujud, telah memiliki peran penting.

Salah satu ujung tombak perjuangan gerakan perempuan masa itu adalah: Pendidikan. Baik Gerwani maupun organisasi perempuan lainnya di masa itu, umumnya mendirikan sekolah/sarana pendidikan sebagai salah satu alat perjuangannya. Sebuah gerakan perubahan yang agaknya terlupa dalam gerakan perempuan progresif yang muncul kembali di masa refomasi ini.

Kenyataannya, Meski tak sempat menyatakan diri sebagai bagian dari PKI, Gerwani telah kadung hidup dalam bayang-bayang PKI.Tak mandiri dari keputusan politik PKI. Dan karena bayang-bayang itu pula lah Gerwani terkubur paksa dalam sejarah pahit. Sebuah pembelajaran bagi gerakan perempuan lainnya yang umumnya hidup dari bayang-bayang organisasi induknya.

View all my reviews >>

No comments: