Medan membaca baru kali ini mengadakan halal bihalal. Kebetulan dana menjadi Informan Ahli di Komisi Informasi Pusat kemarin masih cukup. Beberapa anggota juga menyampaikan aspirasi untuk halalbihalal, jadilah kegiatan ini diselenggarakan.
Beberapa agendi dimanfaatkan seefektif mungkin. Biasanya memang halalbihalal kusediakan untuk adik-adik Kohati. Namun karena kondisi kohati saat ini sangat sarat konflik, enggan membuat pertemuan khusus dengan mereka meski kuundang juga di grup ngopi sore. tempat berkumpulnya para pentolan Kohati yang sering kuajak ngopi.
Satu agenda khususnya adalah briefing keberangkatan calon peserta jambore PAKSI. Forum Paksi Jateng benar-benar serius mengadakan Jambore ternyata. Meski sudah lama diingatkan, namun kaget juga menerima undangan sekitar dua minggu sebelum kegiatan. Tepat setelah libur lebaran berakhir, undangan beredar.
Sangat ingin sebenarnya hadir. Namun beberapa pertimbangan, dana dan kesibukan kegiatan di Medan kutahan selera untuk berangkat. Gaya hidup sebagai PAKSI harus efektif dan efisien tidak boleh besar pasak daripada tiang. Jadi meskipun kegiatan PAKSI, tidak boleh sampai terhutang demi berangkat kegiatan-kegiatan anti korupsi. Sebagai komunitas Anti Korupsi, medan membaca belum punya dana mandiri untuk mensubsidi kegiatan-kegiatan seperti jambore. Tidak sebebas ASN yang punya dana taktis Perjalanan Dinas dari kantornya. Begitulah dengan berat hati, kuurungkan keikutsertaan ku di Jambore.
Beruntungnya ada beberapa circle yang tertarik untuk ikut. Aku terpikir untuk meminta Afra, pengurus medan membaca yang kebetulan sedang kuliah di Yogyakarta. Tentu tidak begitu mahal biaya transprotasi antara Yogya ke Semarang. Alhamdulilllah Afra bersedia, dan semangat.
Satu lagi, yang tak kuduga, kaderku di Kelas Kader Jihad Anti Korupsi (KAJAK), Dedi Kurniawan yang baru lulus jadi Penyuluh Anti Korupsi ternyata berminat. Dedi memang pekerja lepas, ditambah dia sebelumnya adalah anak Pramuka. Senang sekali ketika Dedi ternyata ingin berangkat dengan biaya transporasi sendiri.
Nah..di halal bihalal ini mereka dihadirkan dan dipertemukan dengan anggota medan membaca lainnya dan tentu saja para penyuluh anti korupsi lainnya, ada Nikmal, k Inun, dan Ayu yang belum lulus-lulus.
Afra dan Dedi dibriefeng untuk membawakan game Semai dan Majo. Diberikan gambaran bagaimana medan membaca dalam gerakan anti korupsi di Indonesia. Dan tentunya berharap mereka berdua membawa oleh-oleh pembelajaran inspiratif dari Jambore nanti. Ah..gak sabar menunggu cerita mereka dari sana. Semoga sukses Jambore Nasionalnya, Teruslah menginspirasi kawan-kawan PAKSI Jateng.
No comments:
Post a Comment