Forhati Menebar Wangi, adalah karya terakhirku saat menjabat Presidium Forhati Sumut masa Bakti 2015-2020. Banyak kenangan perjuangan disini. Dan menumbuhkan gerakan Anti Korupsi adalah penyemangat untuk tetap menjalankan roda aktifitas sampai akhir kepengurusan.
Sesungguhnya aku sangat jenuh dengan mobilitas kaum perempuan di tataran alumni Hijau Hitam yang tidak segeliat masa-masa masih ber-Kohati. Kegiatan seremonial, tampil dipublik, atau kegiatan donasi-donasi yang rentan dengan penyalahgunaan keuangan menjadi yang paling diminati oleh para anggotanya.
Tentu saja, saat tampuk kepemimpinan kuambil alih, warna kegiatan pun berbeda. sayangnya pandemi covid-19 seolah mematahkan kaki organisasi. Tak hanya Forhati, namun hampir semua komunitas lumpuh, tak boleh berkumpul.
Buku ini adalah kumpulan tulisan anggota Forhati yang dengan gigih dikumpulkan satu-persatu hingga memakan waktu hampir setahun. Di edit oleh salah satu pengurus bidang pendidikan, yaitu Dr. Cut Alma Nuraflah.
Dalam buku kumpulan tulisan ini, kuselipkan pemikiranku bagaimana seharusnya FORHATI bergerak bersama dan merangkul seluruh organisasi perempuan yang bisa diaksesnya.
Ada beberapa sub judul yang kuuraikan disini yaitu:
1. Perilaku Pemilih Perempuan
2. Pemilu Bersih Dimulai dari Perempuan
3. Pera Forhati dalam Mewujudkan Pemilu Bersih
4. Merebut Keterwakilan Perempuan di Penyelenggara Pemilu
5. Peran Forhati dalam Pencegahan Korupsi
dibagian penutup kusematkan puisi yang merangkum seluruh isi pemikiranku:
Jika perempuan sadar pemilu bersih
Kesehahteraan adalah kepastian
Jika perempuan berpadu melawan Korupsi
Yang terselamatkan adalah Peradaban
Pera, 2020
------
Selamat tinggal FORHATI ku,
Kepak sayapku harus terus bergerak.
---
Berikut data-data buku karya bersama Forhati Menebar Wangi
No comments:
Post a Comment