Thursday, June 04, 2020

PAK: Diskusi Online SPAK Tranparansi dan Akuntabilitas Selama Bantuan covid19

Ditayangkan ulang dari Instagram pera_sagala

Catatan Moderator Teras SPAK

Kamis, 3 Juni 2020
Tema:
TRANSPARANSI dan Akuntabilitas dari inisiatif masyarakat melawan Covid19.
***
Terimakasih @spakindonesia
#sayaperempuanantikorupsi
*** Yang pertama *Kampung Siaga* di Bandung, penggeraknya mbak Rena Rully, sebuah gerakan Filantropi di tingkat lingkungan. Masih bisa rutin membantu 7 orang dilingkungannya, namun konsisten setiap Minggu. Transparansi dan akuntabilitas via WA, tersedia jika diminta. Bantuan hanya dalam bentuk Sembako, tidak boleh dalam bentuk uang. Bahkan 1 mug beras pun boleh. Diletakkan dalam kotak di teras sekretariat Kampung Siaga.

Yg kedua *Sonjo* di Yogyakarta. Penggeraknya Rimawan Pradiptyo, dosen FIB UGM. Konsep nya seperti jembatan yg menghubungkan suplai dan kebutuhan. Seolah menjadi Pasar virtual melalui WA group. Bidang kerjanya lebih luas tidak hanya sembako. Ada sekitar 7 bentuk Sonjo yg membuatnya angkringan setiap minggu untuk mendata perkembangan kebutuhan dan suplainya. tersedia juga Sonjo inovasi dan Sonjo pembelajaran bagi yg ingin belajar menduplikasi gerakan ini. Gerakan ini fokus menghubungkan langsung antara donatur dan penerima manfaat. Jadi tidak melakukan pendataan khusus untuk akuntabilitas jumlah bantuan. Mengenai tranparansi dapat dipantau dari komunikasi via WA dan angkring yg bisa diakses online.
Oya...ternyata Sonjo ada juga di Medan.

Sayangnya ada dua lagi penggerak dilapisan akar rumput yg tidak dapat berbagi.

Tingkat pemerintah Kota diwakili oleh narasumber ketiga. Walikota Tanjungpinang yg kebetulan juga agen SPAK. Ibu Rahma Agung. Banyak pertanyaan peserta yg ditujukan kepadanya cermin dari kebingungan terhadap kondisi pemerintah menyikapi bencana ini di daerah masing-masing.

Narasumber terakhir, tim pakar Gugus Tugas, Prof. Akmal Taher yg punya pengalaman Filantropi. Gugus tugas sendiri belum sampai mengkoordinasikan aspek kemampuan Komunitas2 yg sesungguhnya adalah garda terdepan saat bencana.

Negeri kita, sebenarnya biasa menghadapi bencana, Tp tak terbiasa transparan dan akuntabel.
Transparansi dan akuntabilitas adalah cara untuk menyelamatkan kita dari bencana yg mengerikan. Yaitu : Bencana Manusia rakus yg hidup dari bantuan Kemanusiaan💐

---------------
Kerangka Acuan Kerja : 

LATAR BELAKANG

Kurva peningkatan pasien positif Covid 19 di Indonesia belum terlihat menurun. Informasi dari BNPB sampai dengan tanggal 31 Mei 2020 jumlah pasien Covid 19 mencapai 26.473 orang. Ada 5 provinsi yang dinyatakan tertinggi dalam pencapaian jumlah pasien, yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, NTB, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

 Anjuran-anjuran untuk tidak mudik dan selalu melakukan protokol Covid 19 terus digaungkan, bukan hanya oleh pemerintah melalui berbagai jalur, tapi juga banyak komunitas ikut membantu menyebarkannya dalam macam-macam bentuk. Tetapi kenyataannya tetap saja arus mudik terjadi dan dibanyak berita media kita masih melihat masyarakat bergerombol, seringkali juga tanpa memakai masker.

Sementara kita juga mengetahui masyarakat yang terdampak secara ekonomi jumlahnya juga bertambah, terutama dengan adanya beberapa perusahaan yang telah melakukan PHK.

 Kita semua tentu menyadari, bahwa perlu adanya kerja sama semua pihak dari semua sektor dalam menangani Covid 19,. Kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah perlu dikawal pelaksanaannya di tingkat bawah melalui partisipasi masyarakat, agar tepat sasaran dan memberikan dampak positif

 Banyak contoh ide-ide dari masyarakat untuk ikut bergerak menerjemahkan dan mengawal kebijakan pemerintah dalan bentuk aksi. Untuk isu kesehatan, sebagai contoh sederhana, di awal pandemi Covid19 ini saat digaungkan untuk rajin cuci tangan, ada beberapa warga yang berinisiatif meletakkan wadah air dilengkapi sabun cuci tangan di depan pagar rumah, agar masyarakat yang lewat dapat mencuci tangan tanpa perlu menunggu sampai rumah. Inisitatif ini diviralkan di media sosial dan segera muncul foto-foto warga dari berbagai daerah yang melakukan hal yang sama.

 Ide warga RT 03/RW 07, Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Bandung membentuk Kampung Siaga adalah contoh kepedulian yang sangat tinggi. Kampung Siaga ini, sesungguhnya dikembangkan untuk memantau perkembangan covid 19 di daerah tersebut. Namun dalam perkembangannya, Kampung Siaga ini juga berfungsi menghidupkan solidaritas warga, mengelola bantuan dll dalam upaya melawan covid-19.

Lain lagi dengan cerita dari Jogjakarta tentang Sonjo Pangan. Sebuah upaya bersama untuk terus menggulirkan roda ekonomi UMKM. Aktivitas atau komunitas ini ternyata dalam pergulirannya tidak sekedar proses jual beli semata. Ada proses pembelajaran diantara para anggotanya.

Menariknya, dua kegiatan di atas tetap mengedepankan proses transparansi dan akuntabilitas. Ini adalah sebuah contoh baik, dalam kondisi terjepit dan kesederhanaan, prinsip transparansi dan akuntabilitas dapat terus dikedepankan. Lalu bagaimana dengan aksi dari Kepala Daerah?

 

Seri Diskusi KAMIS DI TERAS SPAK ingin mengajak kita bertukar pemikiran tentang ide-ide bagus dari akar rumput yang merupakan inisiatif warga untuk mendukung penanganan Covid 19. Dengan beberapa penyesuaian diharapkan ide tersebut dapat menginspirasi aksi baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah. Sebagai titik awal diskusi adalah cerita tentang Kampung Siaga yang telah dilaksanakan oleh seorang Agen SPAK dari Bandung dan Sonjo Pangan dari Jogjakarta, sebagai contoh

Tujuan: 

1.      Menginspirasi warga untuk ikut mengelola upaya-upaya penanggulangan Covid 19 sebagai bentuk dukungan pada kebijakan pemerintah pusat, baik dalam hal kesehatan maupun ekonomi

2.      Melihat kemungkinan menduplikasi ide yang muncul ke wilayah lain di Indonesia.

NARA SUMBER:

1. Prof.Dr.dr. Akmal Taher, Sp (U)K. : Tim pakar Gugus Tugas Covid 19 tingkat Nasional

2. Prof. Rimawan Pradiptyo, S.E., Msc., Ph.D: Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada, inisiator Gerakan SONJO

3. Rena Rully, Agen SPAK Bandung, pegiat lingkungan hidup, penggerak KAMPUNG SIAGA

4. Rahma Agung, Agen SPAK Kepri, Walikota Tanjung Pinang.

 

MODERATOR:

Pera Sagala: Agen SPAK SumUt, Ketua Periodik Forhati Sumut, Penyuluh antikorupsi PAK 915.1.00068.2019




No comments: